Bantaeng (16/7).
Armada resque Tagana Kabupaten Bantaeng berupa speedboat mengalami
musibah. Speedboat berisi 5 orang personil tersebut terbalik usai
melakukan evakuasi terhadap nelayan yang terjebak gelombang laut tinggi
di perairan Tonrokassi, Desa Rappoa Kecamatan Pa’jukukang.
Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan
Transmigrasi Syahrul Bayan usai melihat kondisi di tempat kejadian,
Rabu (16/7) mengatakan, tidak ada korban jiwa maupun luka-luka dalam
peristiwa yang terjadi, Selasa pagi tersebut, namun speed boat yang
digunakan mengalami kerusakan.
Laut Bantaeng selama dua hari
diterjang angin kencang dan ombak tinggi, menyebabkan 19 nelayan yang
terlanjur melaut terjebak. Karena itu, kami perintahkan personil Tagana
melakukan evakuasi.
‘’Usai evakuasi itulah, kemudi speed
boat terlilit tali bentangan rumput laut sehingga tidak bisa berputar.
Dan hanya dalam hitungan detik, speed boat yang dikemudikan Syamsuddin
terbalik,’’ urai Syahrul Bayan.
‘’Tapi, Alhamdulillah, kelima
personil yang sudah terlatih itu selamat,’’ tambah Kadis Sosnakertrans
yang juga mantan Kabag Humas dan Protokol Pemda Kabupaten Bantaeng.
Ia juga mengatakan, ke lima anggota
Tagana kami yang terdiri dari Asrul Supu, Syamsuddin, Irman, Syahrir dan
Ismunandar, diperintahkan melaut sekitar pukul 6 pagi.
Kondisi cuaca ketika itu sudah mulai
membaik, tambah Syahrul Bayan seraya mengatakan, selain keterampilan
evakuasi, seluruh tim Tagana telah dibekali BPJS Ketenagakerjaan.
Hingga kini, ke-19 nelayan sudah
kembali ke rumahnya, sedang speedboat yang mengalami kerusakan mesin dan
rangka bagian atas patah telah diangkat.
Speedboat yang digunakan untuk
evakuasi tersebut merupakan pengadaan yang menggunakan DIPA Depsos RI
Tahun Anggaran 2008, urainya.(hms)