Bantaeng (16/7).
Armada resque Tagana Bantaeng berupa speed boat mengalami musibah
disaat setelah membantu mengawal evakuasi nelayan yang mendapat serangan
ombak tinggi yang terjadi pada Senin dan Selasa (14-15/7) diperairan
Tonrokassi Desa Rappoa.
"Armada speedboat Tagana ini
terbalik pada Selasa pagi sekitar pukul 9, setelah membantu
menyelamatkan puluhan nelayan yang melayat pada Senin hingga Selasa dan
tiba tiba mendapat serangan ombak tinggi disertai angin kencang" ujar
Syahrul Bayan selaku Kepala Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi
Kab. Bantaeng.
Kami tak menyangka, tiba tiba saja
kemudi speedboad yang dinakodai Syamsuddin anggota Tagana Bantaeng,
tidak bisa berputar oleh karena baling baling speed ini sudah terlilit
dengan tali bentangan rumput laut yang ada di Tonrokassi. Tapi,
Alhamdulillah kami berlima selamat dari musibah naas, dilanjutkan
tuturan Asrul selaku Koordinator Lapangan Tagana Bantaeng.
Lanjut Syahrul Bayan mengemukakan
bahwa Ke Lima anggota Tagana kami yang terdiri dari Asrul Supu,
Syamsuddin, Irman, Syahrir dan Ismunandar, kami perintahkan melaut
sekitar pukul 6 pagi, yang mana kondisi cuaca waktu itu sudah bisa kami
masuk. Untunglah dengan kepiawaian tim Tagana kami yang juga pernah
mengikuti Diklat Tagana Khusus di Jakarta, maka saya semakin yakin dan
optimis mampu atasi evakuasi ini. Dan juga, tim Tagana Bantaeng telah
kami bekali dengan BPJS Ketenagakerjaan.
Dalam musibah ini, kerusakan yang
dialami speedboat Tagana cukup parah, karena mesin yang tidak bisa
aktif, dan bagian rangka atas patah. Pengadaan Speedboad ini berasal
dari DIPA Depsos RI Tahun Anggaran 2008 lalu.
Evakuasi nelayan yang berlangsung di
Tonrokassi ini disaksikan juga Kepala Desa Rappoa Iwan Darfin, dan
beberapa tokoh masyarakat. Warga yang melaut di Tonrokassi ini yang
mengalami musibah ombak tinggi sekitar 10 perahu yang terdiri 19 orang,
semuanya berhasil selamat.
Dilaporkan oleh Riesa Meylani, SSTP (Kabag. Humas dan Protokol Kab. Bantaeng) Dari Bantaeng.